My Blog List

Friday, November 9, 2007

Surabaya, 6 Maret 2007

Dear My Sweet heart,

Assalamu ‘alaikum.

Happy Birthday for u….Cup muachh..muachh he…he….

Say…,doaku semoga panjang umur, sehat selalu, banyak rejeki, makin cantik, makin dewasa, pantang menyerah, selalu semangat sehingga sukses meraih cita-cita. Amin..

Aku berharap dengan bertambahnya usia ini, kamu makin dewasa, sehingga pertemuan kita tidak sia-sia. Kamu selalu mengajari aku untuk hidup semangat, percaya diri, bersabar, dan selalu menjaga kasih sayang yang selalu kita harapkan bersama. Semoga dengan bertambahnya usia ini kita makin sadar, bahwa sebenarnya umur kita semakin berkurang, sehingga tidak ada alasan kita untuk membenci sesama. Aku berharap kasih sayang dan cinta ini benar-benar tulus, tanpa harap. InsyaAllah kita akan bisa melewati hari-hari kita, yang dipisahkan oleh jarak dan waktu. Kita harus yakin bahwa jarak dan waktu akan membuat kita semakin cinta dan sayang. Setiap perbedaan harus berusaha kita hadapi sebagai suatu kenyataan, sehingga kita bisa menemukan solusi untuk memecahkannya. Itu semua akan bisa kita hadapi jika kita tetap saling mencintai, saling menyayangi, tidak ada rasa benci. Kita harus bisa menjadi teladan bagi orang-orang tersdekat. Kita sama-sama yakin bahwa cinta itu harus saling memberi tanpa harap dan menerima tanpa harus kecewa. InsyaAllah cinta dan harapan kita akan bisa kita raih dengan do’a dan usaha....

Say...,maafkan aku ya...? Skali lagi maafkan, karena dihari ulang tahun kamu kali ini aku tidak bisa datang. Aku sangat berharap kamu bisa memahami dan memaklumi. Ada kalanya dalam hidup kita, harus dengan ikhlas merelakan kepentingan pribadi demi kepentingan bersama. Percayalah, masih banyak waktu kita untuk bersama, berdua dalam suasana yang menyenangkan. Aku akan berusaha untuk tidak melewatkan kesempatan ketika kita ada waktu untuk bertemu. Aku yakin Allah akan memberi jalan, jika kita mempunyai harapan yang besar untuk saling bertemu.Aku akan berusaha...

Kali ini aku kirim sesuatu buat kamu. Biarpun pemberianku ini tidak berarti apa-apa, aku yakin kamu berkenan menerimanya. Pertama aku kasih baju untuk kamu. Aku yakin baju ini juga gak akan cocok buat kamu. Mungkin kebesaran, mungkin terlalu kecil, atau mungkin model dan warnaya gak cocok... Tapi ketika beli aku sampai debat dengan Mbak Fera. Baju ini aku beli di Mirota. Sebenarnya aku gak akan belikan baju model ini. Warnanya ada beberapa pilihan, hingga aku milih lebih dari sepuluh baju yang aku minta ke pelayannya. Akhirnya aku putusin satu. Sama mbak Fera di coba di kamar pas...Setelah aku liat, aku sangat tidak cocok. Aku minta lagi yang satunya, ternyata gk cocok lagi. Aku debat lagi sama mbak Fera. Hingga yang dipakai untuk pajangan Boneka aku suruh nurunkan aku liat. Ternyata aku gak cocok lagi. Akhirnya aku putuskan satu, yang warna pink agak tua. Padahal kamu menyukai warna pink muda. Tapi keputusan udah aku ambil. Akhirnya aku bayar dikasir....Tau gak, setelah aku bayar, aku minta ganti yang warna pink muda lagi. Padahal udah aku bayar. Untung pelayannya baik, dan kebetulan harga sama, jadi tidak masalah. Ini benar-benar proses belanja tercerewet dalam hidupku. Sampai aku malu sama pelayannya. Nah, walaupun baju ini gak cocok, aku mohon bisa kamu terima dengan baik. Yach.., kalau gak berkenan boleh kok kamu taruh di rumah singgah biar diambil sama orang yang mau.. he he...Tapi aku barharap bisa kamu simpan dan rawat dengan baik. Hampir setengah hari aku di Mirota dengan mbak Fera hanya untuk memilih baju ini. Mbak Fera dah aku anggap mbakku sendiri, jadi segala sesuatu pasti aku pertimbangkan dengannya, walaupun dia orangnya kadang tertutup dengan masalh pribadinya. Tapi aku selalu curhat. Berikutnya aku kirim juga buku. Ini ada ceritanya lagi. Siang-siang aku ke Uranus, toko buku yang banyak dapat diskon. Buku ini berjudul Nikmatnya Cinta, isinya aku juga belum tahu.Yang pasti ada cinta ke sesama manusia. Mungkin isinya gak begitu menarik. Sebenarnya bukan buku ini yang akan aku beli,tapi dasar ceroboh, aku baru sadar aku gak bawa duit. Untung di dompet masih ada dikit..Aku dah pede milih-milih buku, ternyata gak bawa uang. Aku sangat malu. Tapi aku bersyukur masih bisa beli buku ini. Nah, yang buku satu ini mungkin lebih menarik. Ini aku beli waktu aku sms kamu dan bilang lagi ke toko buku sama Pak Sal dan Pak Harman. Aku beli di Toko Buku Toga Mas, sekalian cari buku-buku untuk doorprize ke anak-anak di Pacitan. Nach...kok aku liat ada buku sangat menarik dan pas buat kamu. Ya udah langsung aku ambil. Dari judulnya aja dah lucu...Pasti isinya juga menarik. Aku minta buku ini kamu baca, trus ntar isinya ceritakan ke aku. Kamu baca aja di sela-sela kuliah dan ngerjakan tugas.Semoga berkenan buat kamu. Skali lagi aku minta maaf kalau hadiah ultah kali ini gak ada artinya apa-apa. Aku berharap kamu bisa memakluminya. Ini aku berikan krena aku sayang ma kamu. Semoga hadiah ini bisa mengobati perasaanku yang lumayan bete karena dihari ultahmu aku gak bisa temani kamu. Semoga masih ada hari yang lebih indah untuk kita lewati bersama.

Hari inggu kemarin aku berangkat ke Pacitan. Dengan sangat tergesa-gesa, kerana bangun kesiangan. Sebenarnya pagi udah bangun. Berhubung berangkat jam 10 pagi, ya aku molor lagi, hingga aku nabyak-nabayak ra karuan. Alhamdulillah perjalanan lumayan lancar. Pak Wayan cukup lihai sebagai pengemudi. Pagi itu aku berangkat bertiga dari kampus, aku, Pak Wyan, Pak Harman. Kemudian ngampiri Pak Martadi di Perum Kota Baru Dritorejo. Sedangkan Pak Salamun menunggu di Nganjuk. Akhirnya kita berlima berangkat ke Pacitan. Kita udah dapat tugas sendiri-sendiri. Aku, Pak Martadi, Pak Wayan tugas Promosi. Sedangkan Pak harman, Aku dan Pak Wayan juga dapat tugas Penelitian. Jadi tugas double. Sedangkan Pak Sal cuma ikut aja, sekalian mendampingi kita. Sampai Pacitan hampir Jam 5 Sore. Orang-orang langsung ngejak makan durian di Pertigaan Bunderan Tanjungsari Pacitan. Setelah itu kita menuju ke Hotel. Kita pesan kamar 2. Tapi berhubung aku diajak tidur disitu, kita pesan kamar 3. Pagi hari kita berlima berangkat ke SMKN 1. Ternyata kita juga disambut hangat oleh guru-guru SMKN 1. Pada saat itu Kepala Sekolahnya sedang tugas ke Prancis, jadi kita diterima Wakil Kepala Sekolah. Senin pagi itu sekolah sangat ramai. Siswa-siswa ada yang sedang mengadakan pertandingan volley ball, classmeeting. Kita mulai presentasi sekitar jam 8 pg. Siswa yang hadir kelas 3 sekitar 150 orang, lumayan banyak. Sedangkan yang dikasih doorprize sekitar 15 siswa. Setelah dari sekolah, sekitar jam 11, kiat pesankan tiket travel untuk Pak Martadi, karena malamnya mau pulang, kemudian baru berangkat ke Punung dan Donorojo. Tujuan pertama Museum Buwana Keling di Punung. Tapi mau masuk ternyata harus ijin ke Dinas Pariwisata. Akhirnya kita batalkan, dan kita langsung menuju ke Donorojo. Sekitar jam 4 Sore kita balik ke Pacitan. Sampai Pacitan hampir jam 6 karena harus mampir makan ke Pantai Teleng Ria, adikku sudah nunggu di hotel.

Setelah sholat aku putuskan untuk pulang ke rumah. Jarak hotel ke rumah lumayan jauh, karena perjalanan naik turun, dan aspalnya banyak yang rusak. Karena jalan ke rumah lewat di Pak Any, akhirnya aku mampir Pak Any. Tapi mbak Nanik kok gak ada. Ternyata dia lagi beli Mie Ayam di tempat mbak rien. Maklum aku sebelumnya udah telp mau mampir. Akhirnya mieku aku bawa pulang, sedangkan mienya adikku dimakan sekalian. Ketika mbak Nanik datang, aku kaget, ternyata dia bawa mie. Astaga, langsung celetukan pertama keluar. Wih calon keponakanku. Aku kan calon bulik yang baik jadi aku janji belikan mie ya aku belikan. Habis itu udah, mulai ditanggap. Mbak Nanik juga bilang, kalau mbah Mi ingin skeli ketemu aku. Maksudnya apa? Katanya Mbah Mi tanya-tanya aku terus. Ngobrol gak ada habisnya. Dia juga liat foto kamu yang ada di dompetku dan di hp. Tapi kamu jangan marah yaa...? Lagi pula dilihat, cantiknya juga gak hilang. Saya juga bilang, Janur takut pak, karena gak bisa bahasa Jawa. Pak Any jawab, ya harus bisa dan belajar....tapi guyon lho.. Waktu gak terasa udah jam 9 malam. Setelah kamu sms mbak Nanik, aku langsung pamit pulang. Astaga, jalan rusak cukup parah. Sampai di rumah kira-kira jam 9.45mlm. Setelah salaman dengan Bapak,Ibu, mbak, juga mas, aku liat keponakanku Nita dan Rama udah tidur. Sedangkan Mbak dan Mas masih sibuk kemas-kemas karena paginya mau ke Jakarta, karena sekarang ortunya di Jakarta. Lantas aku tanya, besuk berangkat bisnya jam berapa? Semua ikut? Jawabnya berangkat jam 9 pg. Yang ikut cuma Rama, karena kalau Nita ikut tiketnya mahal, lagi pula sangunya mepet. Trus aku tanya ibu, kenapa Nita gak ikut? (bhs jawa). Katanya, biar aja Nita ditinggal juga gak apa-apa kok.. Trus aku jelasin, mbak dan mas juga dengar. Bukannya aku ikut campur, tapi sebaiknya kalau pergi ya satu keluarga bareng. Lagi pula ibu harus punya perasaan, bagaimana mbahnya ingin ketemu nita dan kangen kalau Nita gak ikut. Mungkin ibu juga langsung merasa.... Aku bilang sambil mengeluarkan air mata. Yaudah gini aja, nanti uang tiket Nita PP aku yang nanggung, plus sdikit uang saku. Akhirnya Nita dibangunkan. Alangkah senangnya Nita...Setelah itu dia juga bantu kemas-kemas bajunya sendiri. Aku senang liat Nita tersenyum. Lantas uangnya aku berikan ke Nita, tapi ibunya juga tahu. Malam itu juga ibi aku kasih uang, tapi ya dikit. Aku sendiri tinggal pas-pasan. Tapi aku senang bisa bantu mereka. Pagi, jam 4 udah pada bangun, mandi. Karena mau berangkat bareng mobil orang-orang ke pasar. Biasanya berangkatnya pagi. Aku juga bangun mandi, karena jam 5 harus sampai hotel. Aku sempat marah ma CW, karena aku ajak berangkat bareng malah nyantai. Akhirnya aku tinggal. Cw naik mobil, bareng orang ke pasar. Gitu aja sampai hotel jam 5.10, orang-orang udah berangkat ke Donorojo, akhirnya aku naik motor. Pulang dari Donorojo sekitar jam 11 siang. Sepedaku aku serahkan KW. Dia lagi latihan Drum Band di sekolah, karena mau dikirim ke Surabaya. Aku kasihkan STNK dan uang untuk ganti oli dan service. Karena sepeda gak begitu enak. Sebenarnya itu sepeda inventaris, tapi aku ikhlas. Dah....uang makin nipis..tapi udahlah, 100% aku sangat iklhas dan senang. Sampai di Hotel, aku liat STNK yang aku berikan CW keliru, STNKku sepeda yang di Surabaya. Ya Allah dasar croboh. Akhirnya rombongan berangkat ke rumah aku ajak lewat sekolahan untuk nukar STNK. Setelah itu kita cabut ke rumah. Sampai di rumah sekitar jam 12. Bapak masih kerja di Balai Desa. Di rumah banyak ibu-ibu PKK sedang ada penyuluhan. Duh malu aku ma rombonganku. Bapak aku jemput, trus aku minta tolong untuk dipetikkan Degan dan diambilkan legen kelapa. Setelah bapak mandi, bapak baru nemui tamu. Setelah ngobrol, kita makan bareng. Sekitar jam 3sore, kita cabut ke Surabaya. Diperjalanan banyak berhenti, karena setiap liat batu dipinggir jalan kita liat, dan kita foto. Hingga sampai surabaya sudah jam 11.30malam. Capek,teler....Untung ada kamu yang selalu menghiburku. Aku sayang kamu.

Selama di Donorojo aku beli akik. Aku juga belikan gelang kamu. Gak usah dipakai, jelek. Yang warna pink asanya itu. Terbuat dari batu “rose quatz” dan yang warna ungu bahannya batu jenis “amethys”. Ini asli batu, bukan imitasi seperti yang dipasaran. Yang warna coklat, hitam juga banyak. Tapin aku pilih warna Pink dan ungu tua. Tidak perlu kamu pakai, simpan aja. Itu kenang-kenangan dari pacitan. Nah, yang batu fosil, itu untuk Bapak. Bolehlah mau ditarus dimana aja. Itu fosil kayu yang sudah sekian ratus tahun yang lalu hingga menjadi batu. Foto-fotoku waktu di Pacitan juga aku kirim, biar kamu tahu. Tapi cukup kamu buka sendiri, ini aku copy di CD. Gak usah dicetak. Itu cuma untuk dilihat-lihat. Pacitan biarpun terpencil cukup asyik. Yang rambut putih itu yang namanya Pak Wayan. Dia ahli komputer grafis. Yang baju hitam, rambut ditali, itu Pak Harman. Sedangkan yang pakai Kacamata itu, baju hem cokalat muda itu Pak Martadi, Sedangkan hem biru itu Pak Salamun, PD 2 FBS. Selama di mobil kita bercanda. Drivernya Pak Wayan, tanpa gantian sedikitpun. Yang punya mobil Pak Harnman....

Mungkin hanya itu yang bisa aku ceritakan. InsyaAllah nanti kalau udah sama-sama longgar, ada waktu yang cukup kita main ke Pacitan ya..Maaf jika ceritakau terlalu polos dan jujur. Aku bilang ortuku orang desa bukan berarti aku gak bangga pada mereka, tetapi aku justru bangga. Aku berharap, bagaimanapun keadaan rumahku kamu bisa menerima. Aku senang sikap kamu yang mau menerima aku apa adanya. Hidup ini perlu proses. Prinsipnya ortuku gak punya apa-apa gam masalah yang penting anak-anak bisa sekolah. Syukur hingga sukses.

Maaf kalau hadiah ultahku tidak pantas. Aku berharap kamu bisa menerima dengan lapang dada. Semoga dengan ultah ini kamu makin dewasa, tambah cantik, dan makin sayang ma aku. Semoga kuliah kamu cepat lulus tanpa hambatan sedikitpun, sehat selalu dan panjang umur. Amin ya rabbal alamin.

Makasih ya udah mau baca ocehanku yang super mbulet, ngalor ngidul ra karuan. Maaf jika banyak kata dan tulisan yang kurang berkenan. Harap maklum, aku capek, otak juga belum fresh.. Aku nitip salam ke Bapak Ibu. Makasih atas perhatiannya selama ini ke aku. Makasih juga atas novel dan bukunya. Semoga bermanfaat. Salam sayang untuk Danan.....makasih.

Wassalam.


Surabaya, 6 Maret 2007

No comments: